Cari Blog Ini

Jumat, 28 Juni 2013

Menjadi Muslim Muhajir

Surat Kecil "Sebuah Refleksi Akhir Tahun"

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
( Al-Hasyr:18)
Wahai saudaraku...
Seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dengan jujur dan ikhlas, berarti dia sudah dinyatakan memeluk Islam. Kemudia dia harus melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam yaitu melaksanakan salat lima waktu sehari-semalam, melaksanakan puasa di Bulan Ramadhan, membayar zakat fitrah dan zakat mal jika sudah sampai nisabnya, serta melaksanakan haji ke baitullah bagi yang mampu melaksanakannya.

Dalam sejarah perkembangan Islam di masa Rasulallah Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam. Beliau pada mulanya berdakwah kepada kaum quraisy di Makkah. Namun dalam dakwah Beliau disana tidak menghasilkan perobahan yang signifikan. Di Makkah Rasulallah Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam banyak mendapatkan tantangan bukan hanya itu Beliau bahkan diperangi dan pernah dicoba dibunuh beberapa kali oleh orang quraisy disana. Karena makin hari dakwah Islam makin terancam dan para pengikut Muhammad pada waktu itu di siksa dan di bunuh oleh orang quraisy Makkah, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berhijrah. Hijrah pertama yang dilakukan umat islam adalah ke negeri Habsyiah   ( Ethiopia ) di Afrika yang hanya diikuti oleh beberapa orang saja. Kemudian hijrah yang terkenal adalah hijra ke Yasytrib ( Madina ) yang langsung diikuti oleh Rasulallah Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam.

Maka orang yang berpindah tersebut disebut dengan orang-orang Muhajirin. Dalam hadisnya Rasulallah Saw menjelaskan lebih dalam lagi tentang apa itu Muhajir    " Orang Muslim adalah orang yang menyelamatkan orang islam lainnya dari kejahatan lidahnya dan tangannya sedangkan orang-orang yang hijrah ( pindah ) adalah orang yang pindah dari apa yang dilarang Allah Swt". ( HR. Bukhari dan Nasai dari Ibnu Umar). Jadi Rasulallah sendiri telah menjelaskan hijrah itu bukan berarti hanya sekedar berpindah atau menghindar dari orang-orang yang zalim secara fisik saja tapi pada hakikatnya hijrah itu adalah berpindah atau meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah Swt.

Perlu menjadi renungan bagi kita sebagai seorang Muslim yang mungkin dari kecil kita telah memeluk Islam bahkan Islam itu merupakan warisan dari leluhur kita yang kemudian kita pun ikut memeluknya. Apakah kita hanya membiarkan Islam itu melekat pada diri kita hanya sebagai agama warisan, tidakkah kita berusaha mengetahui hakikat Islam itu kemudian kita berusaha menjadi seorang Muslim secara " kaafah "           ( seutuhnya )?. Bukankah Allah menyuruh kita masuk kedalam Islam secara " kaaffah "      : "Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam seutuhnya". ( QS. Al-baqarah: 208 ). Jadi masuk kedalam Islam secara  " kaaffah " adalah wajib 'ain bagi setiap orang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat.

Mungkin selama ini kita telah menyatakan diri kita seorang Muslim. Kita akan marah jika keIslaman kita diusik. Itu telah dibuktikan dengan realita yang terjadi disebagian masyarakat kita, seperti di Ambon , Maluku, dan Poso. Bukannya saya menyalahkan pembelaan kita terhadap agama kita, tapi kita juga perlu mengintropeksi masing-masing diri kita sudah sejauh manakah selama ini kita menjalankan ajaran Islam itu sendiri, sudahkah kita menjadikan syari'at Islam itu sebagai acuan dalam Aqidah dan Akhlaq kita sehari-hari? Nyatanya dikalangan kita umat Islam. Kita mengaku bahwa diri kita adalah orang yang taat tapi kesyirikan selalu muncul dalam prilaku kita sehari-hari, kemaksiatan dimana-mana masih kita perbuat, amar ma'ruf nahi mungkar tidak lagi kita tegakkan, kita secara sadar membiarkan saudara-saudara kita yang seakidah dengan kita berbuat kamaksiatan.

Sudah saatnyalah kita untuk berhijrah kepada jalan Allah yaitu jalan yang lurus yang disediakan bagi hambanya yang mau menempuhnya. " Orang yang hari sekarangnya lebih buruk dari hari kemaren dan hari esoknya lebih buruk dari hari sekarang adalah orang yang merugi. Tapi orang yang hari sekarangnya lebih baik dari hari kemaren dan hari esoknya lebih baik dari hari sekarang adalah orang yang beruntung". Keburukan-keburukan yang kita lakukan di masa lalu jangan sampai terulang lagi dimasa yang akan datang tapi marilah kita jadikan masa lalu itu sebagai itibar bagi kita untuk menyongsong hari esok yang lebih baik. Apakah kita mau menjadi keledai bodoh yang melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya?

Orang yang memiliki akal sehat tentu tidak mau hari esoknya lebih buruk dari hari sekarang. Karena ia sadar kesempatan itu datangnya cuma sekali seumur hidup. Maka demi " Masa " Allah Swt bersumpah bahwa setiap manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan orang-orang yang senantiasa saling berwasiat kepada kebenaran dan kesabaran ( QS. Al-'Ashr 1-3 ). Kemudian Rasulallah juga mengingatkan kepada kita untuk mempergunakan lima masa sebelum datang lima masa yang akan menimpa kita " Masa senggang sebelum datang masa sibuk, masa kaya sebelum datang miskin, masa muda sebelum tua, masa kuat sebelum lemah, dan masa hidup sebelum mati ". Begitu kuatnya Islam mengajarkan kepada kita untuk menghargai waktu. Selama ini kita mungkin lalai dengan kesempatan yang diberikan Allah kepada kita. Kita lupa dengan janji yang telah kita ikrarkan kepada Allah Swt " Bukankah Aku tuhanmu?" mereka menjawab " Betul Engkau tuhanku, kami menjadi saksi" ( Al-A'araf:172 ) yaitu janji untuk tetap kontiniu dalam ketaatan kepada Allah Swt . Kitab harus menyadari bahwa kita hidup di dunia hanya bak seorang perantau yang mencari bekal untuk dibawa ke kampung yang lebih kekal yaitu akhirat, kampung kita yang sesungguhnya. Dan waktu kita untuk mencari bekal semakin hari makin sedikit bahkan dalam hitungan detik sekalipun waktu kita terus berkurang dan maut semakin dekat dengan kita. Marilah kita songsong hari-hari esok yang masih diberikan Allah kepada kita dengan memperbaharui hati dalam rangka memperkuat aqidah kita kepada Allah Swt. Wallahu 'alam bishshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate