Cari Blog Ini

Selasa, 18 Juni 2019

FITRAH DAN POTENSI JIWA (Konsep Utama dalam Perspektif Psikologi Islam)

FITRAH DAN POTENSI JIWA
Syahri Ramadhan, S.Psi., M.S.I.
&
Dian Manisa Maharani 

A.    Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, sebab tidak ada makhluk lain yang Allah ciptakan seperti manusia yang memiliki unsur-unsur fisik maupun psikis yang lengkap. Allah berkalam di dalam Al-Qur’an Surat At-Tin ayat yang ke empat “Sungguh Kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At-Tin, 95 : 4).
Satu dari sekian banyaknya unsur kesempurnaan dalam diri manusia adalah dibekalinya manusia dengan fitrah dan potensi jiwa yang dibawa sejak lahir. Fitrah dan potensi jiwa manusia ini menjadi kajian yang sangat menarik dalam setiap diskusi ilmiah maupun karya-karya ilmiah para ilmuwan muslim khususnya. Sebab fitrah dan potensi jiwa manusia dianggap sebagai unsur psikis yang sangat mempengaruhi perilaku, sikap, tabi’at, dan kehidupan manusia secara keseluruhan.

Selasa, 11 Oktober 2016

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Seri Psikologi Islam 12)

   Ketika dua orang anak manusia, yaitu laki-laki dan perempuan menjalin hubungan pernikahan yang sah menurut syari’at Islam. Maka keduanya secara otomatis akan memikul tanggungjawab-tanggungjawab dari agama.

Senin, 26 September 2016

WAKTU SUBUH DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Seri Psikologi Islam 11)

           Bangun pagi merupakan suatu momok bagi anak, mengapa tidak? karena tidur di pagi hari adalah waktu-waktu yang paling nyaman dan ‘enak’ untuk menebalkan selimut yang mengantarkan ke mimpi indah. Selain momok bagi anak, membangunkan anak di pagi hari juga menjadi ‘fighting moment’ bagi orang tua.

Senin, 29 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 10

Menjadikan Anak Berkepribadian Islami

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kepribadian sebagai sifat dasar manusia yang menjadikannya unik atau berbeda dibandingkan dengan yang lainnya. Maka kepribadian Islami adalah  kepribadian yang menyesuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Menjadikan anak berkepribadian Islami berarti mendidik anak menjadi seorang Muslim sejati yang bertutur kata, perilakunya, akhlaknya, prinsip hidupnya, cara pandangnya, dan tujuan hidupnya sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah.

Minggu, 28 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 8

PENTINGNYA ADAB DALAM MENUNTUT ILMU

Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada pada titik nadir yang cukup memprihatinkan. Tanpa harus melalui berbagai penelitian terlebih dahulu, kita bisa menilai dan mengambil sebuah konklusi bahwa dunia pendidikan kita saat ini sangat buruk sekali. Secara umum kita bisa melihat proses pendidikan yang kurang baik, hingga hasilnya pun tidak memuaskan. Ini bukan sikap subjektif penulis yang pesimistis terhadap pendidikan kita, tapi itulah kenyataannya. Lihatlah berapa banyak generasi kita yang terlibat kriminalitas, narkoba, murid yang membunuh guru, mahasiswa yang membunuh dosen, siswa yang terlibat pergaulan bebas, akses video porno dikalangan remaja yang semakin hari semakin memprihatinkan, dan banyak lagi yang lainnya.

Rabu, 24 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 7

PENDIDIKAN MENUJU TAKLIF


Taklif merupakan waktu dimana seseorang dibebankan sesuatu, dalam hal ini adalah dibebankan hukum-hukum dalam syariat Islam. Waktu tersebut ditandai dengan seorang wanita apabila sudah menstruasi (haid) dan laki-laki bila sudah mimpi basah (baca : mimpi bersenggama dan mengeluarkan air mani/sperma). Itu merupakan tanda-tanda primer untuk mengetahui seseorang laki-laki atau perempuan sudah balig atau belum.

Selasa, 23 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 6

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM:
Perang Antara Setan dan Manusia


Realitas yang tidak mampu dijangkau oleh psikologi pendidikan Barat adalah realitas meta-empirik, yaitu realitas yang tidak bisa dijangkau oleh indera manusia yang memiliki ambang batas tertentu dalam memahami realitas. Ilmu pengetahuan modern hanya menggunakan metode ilmiah (scientific method) dalam mengkonstruksi pengetahuan tentang manusia.

Translate