Cari Blog Ini

Senin, 29 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 10

Menjadikan Anak Berkepribadian Islami

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kepribadian sebagai sifat dasar manusia yang menjadikannya unik atau berbeda dibandingkan dengan yang lainnya. Maka kepribadian Islami adalah  kepribadian yang menyesuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Menjadikan anak berkepribadian Islami berarti mendidik anak menjadi seorang Muslim sejati yang bertutur kata, perilakunya, akhlaknya, prinsip hidupnya, cara pandangnya, dan tujuan hidupnya sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah.

Minggu, 28 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 8

PENTINGNYA ADAB DALAM MENUNTUT ILMU

Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada pada titik nadir yang cukup memprihatinkan. Tanpa harus melalui berbagai penelitian terlebih dahulu, kita bisa menilai dan mengambil sebuah konklusi bahwa dunia pendidikan kita saat ini sangat buruk sekali. Secara umum kita bisa melihat proses pendidikan yang kurang baik, hingga hasilnya pun tidak memuaskan. Ini bukan sikap subjektif penulis yang pesimistis terhadap pendidikan kita, tapi itulah kenyataannya. Lihatlah berapa banyak generasi kita yang terlibat kriminalitas, narkoba, murid yang membunuh guru, mahasiswa yang membunuh dosen, siswa yang terlibat pergaulan bebas, akses video porno dikalangan remaja yang semakin hari semakin memprihatinkan, dan banyak lagi yang lainnya.

Rabu, 24 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 7

PENDIDIKAN MENUJU TAKLIF


Taklif merupakan waktu dimana seseorang dibebankan sesuatu, dalam hal ini adalah dibebankan hukum-hukum dalam syariat Islam. Waktu tersebut ditandai dengan seorang wanita apabila sudah menstruasi (haid) dan laki-laki bila sudah mimpi basah (baca : mimpi bersenggama dan mengeluarkan air mani/sperma). Itu merupakan tanda-tanda primer untuk mengetahui seseorang laki-laki atau perempuan sudah balig atau belum.

Selasa, 23 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 6

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM:
Perang Antara Setan dan Manusia


Realitas yang tidak mampu dijangkau oleh psikologi pendidikan Barat adalah realitas meta-empirik, yaitu realitas yang tidak bisa dijangkau oleh indera manusia yang memiliki ambang batas tertentu dalam memahami realitas. Ilmu pengetahuan modern hanya menggunakan metode ilmiah (scientific method) dalam mengkonstruksi pengetahuan tentang manusia.

Minggu, 21 Agustus 2016

Seri Psikologi Islam 5

Cermin Pendidikan Nubuwah

Syeikh Khalid Abdurrahman Al-Ikk (2009) dalam bukunya “Tarbiyatu Abnaa’ wal Banaat fi Dhau’il Kitaab wa Sunnah” yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Pedoman Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an dan Sunnah” menuturkan tentang Hasan bahwa ia adalah orang yang memiliki kepribadian yang agung, sehingga sulit sekarang ini bisa menemukan orang sepertinya di tengah-tengah putra-putra kaum Muslimin, hal itu dikarenakan dia hidup di rumah tangga Nabi dan tumbuh diantara dua orang tua terbaik yang mulia, yaitu Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra. Hal ini kemudian mendorong Hasan menjadi seseorang yang berkehidupan mulia dan terpuji, pemberani sekaligus bijak, figur pembimbing dan pendidik, dan seorang mujadid yang mulia.

Translate